Jumat, 28 Juni 2013

Raflesia Interest Arnoldi (Bunga Raflesia Arnoldi)






Rafflesia is a genus of parasitic plants flower. He was found in the Indonesian rain forest by an Indonesian guide from working for Dr. Joseph Arnold in 1818, and is named after Thomas Stamford Raffles, the leader of the expedition. It contains approximately 27 species (including four incompletely as recognized by Meijer 1997), all species found in Southeast Asia, in the Malay Peninsula, Borneo, Sumatra, and the Philippines. This plant has no stems, leaves or true roots. Rafflesia is endoparasites on Tetrastigma vines of the genus (family Vitaceae), spreading haustoriumnya similar roots in the vines network. The only part of Rafflesia plants that can be seen outside its host plant is crowned with five flowers. In some species, such as Rafflesia arnoldii, the flower diameter may be more than 100 cm, and weighing up to 10 kg. Even the smallest species, the Rafflesia manillana, flower diameter 20 cm. The flowers look and smell like rotting flesh, which is why he is called the "corpse flower" or "meat flower". Bad smell flowers attracts insects such as flies and dung beetles, which carry pollen from the male flowers to the female flowers. Little is known about the spread of seeds. However, squirrels and other forest mammals apparently eat the fruit and spread the seeds. Rafflesia is the official state flower of Indonesia, as well as the province of Surat Thani, Thailand.
The name "corpse flower" is used to the Rafflesia is confusing because this common name also used to refer to Amorphophallus titanum (suweg giant / trunk krebuit) of the family Araceae. Moreover, because Amorphophallus has the largest unbranched inflorescence in the world, he is sometimes mistakenly credited as the largest flower in the world. Both Rafflesia and Amorphophallus are flower plants, but their kinship far. Rafflesia arnoldii has the largest single flower in the world of all flowering plants, at least when the judge of the weight. Amorphophallus titanum has the largest unbranched inflorescence, while palm Talipot (Corypha umbraculifera) has the largest branched inflorescence, consisting of thousands of flowers; these plants monokarpik, which means that each individual die after flowering.



Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani, Thailand.
Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae. Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot (Corypha umbraculifera) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga; tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar