Sabtu, 22 Juni 2013

Vampire



                             

Vampires are mythological figures and legends that live by eating the life essence (generally in the form of blood) of living creatures other. Although confidence in the blood-sucking demons found in many cultures and has existed since ancient times, the term vampire had just popular in the early 18th century, after an influx of vampire legend into Western Europe from the Balkans and Eastern Europe. In these areas there are also legends about creatures such as vampires, for example vrykolakas in Greece and in the Romanian Strigoi are vampires also increase confidence in Europe.
Vampires in the Balkans and Eastern Europe legend has the appearance of a diverse (ranging from humanoids to undead) while in western Europe, the vampire is described as being groomed and luxury. Is the story The Vampyre (1819) by John Polidori that make up the image. The work is considered a masterpiece of the most powerful vampires in the early 19th century [9] and has inspired further works as Varney the Vampire and even Dracula.
Novel Dracula (1897) Bram Stoker's work is remembered as a classic that became the basis for modern vampire story in the future. Taking elements of the novel Dracula legend vicious werewolves and the like, and combine it with the concept of eternity and the future system Victoria.Suksesnya this book triggered the vampire genre is still popular to this day through books, movies, video games, and television shows. Vampires also have become the dominant figure in the horror genre.


Etymology

The word vampire in English first appeared in 1734 in a story titled Travels of Three English Gentlemen published in the Harleian Miscellany in 1745. After Austria took control of northern Serbia and Oltenia in 1718, officials aware of the local people who practice digging bodies and "vampire killings". The report is then disseminated to the wider community.
English term, vampire, vampire comes from the German language (probably via French: vampyre). German language alone took in the early 18th century from the Serbian language, вампир / vampire. The term entered the German language at a time when Serbia entered the Austrian Empire, at that time told the Paole a vampire named Arnold.
The Serbian form has similarities with other Slavic languages: вампир (vampires, Bulgarian), upir / upirina (Croatian), Upir (Czech and Slovak), wąpierz (Polish), упир (upyr, Ukrainian language), упырь (upyr, Russian), упыр (upyr, Belarusian language). Originally he himself is unclear. Popular opinion is that it is derived from the Proto-Slavic language, * and * ǫpirь ǫpyrь. Another theory is that the Slavic languages ​​from Turkish to absorb it.
The first use of the old Russian form, Упирь (Upir), contained in document 6555 years (1047 AD). It is a colophon in a manuscript of the Book of Psalms written by a priest who copied it from Cyrillic script to script Glagolitik to Novgorod prince, Volodymyr Yaroslavovych. Preacher wrote his name "Upir 'Likhyi" (Оупирь Лихыи), which means "evil Vampire" or "Vampires rotten". Strange name is referred to as an example of paganism and the use of nicknames as personal names.
Another early use of the word contained in the anti-pagan treatise titled "Word of Saint Grigoriy", among many 11th century to 13 M. At the time it was reported to the pagan worship of the upyri.


Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19 dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.
Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria.Suksesnya buku ini memicu munculnya genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur dominan dalam genre horor.


Etimologi 

Kata vampire dalam bahasa Inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam Harleian Miscellany pada tahun 1745. Setelah Austria menguasai daerah utara Serbia dan Oltenia pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir". Laporan ini kemudian disebarkan ke masyarakat luas.
Istilah bahasa Inggris, vampire, berasal dari bahasa Jerman vampir (kemungkinan melalui bahasa Perancis: vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari bahasa Serbia, вампир/vampir. Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika Serbia masuk dalam Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama Arnold Paole.
Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Slavia lainnya: вампир (vampir, Bahasa Bulgaria), upir /upirina (Bahasa Kroasia), upír (Bahasa Ceko dan Bahasa Slovakia), wąpierz (bahasa Polandia), упир (upyr, bahasa Ukraina), упырь (upyr, bahasa Rusia), упыр (upyr, bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas. Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari bahasa Proto-Slavia, *ǫpyrь dan *ǫpirь. Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari bahasa Turki.
Penggunaan pertama bentuk Rusia kuno, Упирь (Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M). Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari Aksara Glagolitik ke aksara Sirilik untuk pangeran Novgorod, Volodymyr Yaroslavovych. Sang pendeta menuliskan namanya "Upir' Likhyi " (Оупирь Лихыи), yang bermakna "Vampir jahat" atau "Vampir busuk". Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.
Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11 sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap upyri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar