Kamis, 20 Juni 2013

Tanah Lot , Bali Island (Indonesia)



                                                                                                   Tanah Lot' is a tourist attraction in Bali, Indonesia. Here there are two temples are situated on top of a large rock. One is located above the boulder and the other located on a cliff similar to the Uluwatu Temple. Pura Tanah Lot temple is part of Dang heaven. Pura Tanah Lot sea temple is a place of worship the gods guard the sea.

 Legend


According to legend, this temple was built by a Brahmin who wander from Java. He is a successful Nirartha Balinese will strengthen confidence and build Sad Hinduism Goda at the 16th century. At that time the ruler of Tanah Lot, Bendesa Beraben, jealous of him because his followers began to leave and follow Nirartha. Bendesa Beraben Nirartha told to leave the Tanah Lot. He agreed and before leaving Tanah Lot with its power to move his stone boulders into the middle of the beach (not into the sea) and built temples there. She also changed her shawl into a snake temple guards. These snakes are still there today and scientifically snakes including sea snakes that have a characteristic flat tail like a fish, striped yellow and black color has a poison 3 times more powerful than cobra snake. End of the legend states that Bendesa Beraben 'finally' a follower Nirartha.


'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.


Legenda


Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar