Sabtu, 13 Juli 2013

swordfish (Ikan Todak)




Swordfish (Xiphias gladius) is a type of fish or marine elongated upper jaw and snout shaped like a flattened blade and powerful, measuring almost one-third of the body length of the fish. Swordfish rounded body length can reach 2 to 4.6 m and can weigh up to 650 kg. His skin is not smooth scaly, purplish-colored upper body or lower body was bluish and silvery. Numerous in tropical and temperate waters.
Swordfish was the only family member Xiphiidae

Body

Scientific name comes from a long and sharp beak resembling a sword (Latin gladius) or spear. The sword along with a tapering shape allows the water swordfish brushed with easy and agile. Contrary to popular belief, it is not used speared his sword, but to hit to injure prey, to make it easy to catch prey. To catch prey, swordfish relies heavily on the speed that can reach 80 kilometers per hour and agility in the water. One possible use for the defense of the sword is to protect themselves from natural predators are few. Short-fin mako shark is one of the rare sea creatures big enough and fast to catch and kill a swordfish, shark but it does not always win. Sometimes, when fighting against a shark, a swordfish can kill the shark with gills or stabbed in the stomach.
Fish Swordfish females larger than males, with males weighing more than 135 kg are rarely found. Adult female swordfish at the age of 4-5 years in the northwest Pacific while males mature at about age 3 to 4 years. In the North Pacific, groups of spawning occurs in water warmer than 24 ° C from March to July and all year round in the equatorial Pacific. Swordfish adult foraging in the form of small pelagic fish such as tuna, lemadang, barracuda, and flying fish, mackerel, as well as benthic species such as hake and rockfish. If there is, squid is also an important prey. Swordfish adults considered to have few predators, whereas highly vulnerable young swordfish predation by large pelagic fish.


Order swordfish at the National Museum of Natural History, Washington, D. C.
Although swordfish including cold-blooded animals, they have a special organ near the eye to warm their eyes and brain. Temperature 10 to 15 ° C above the surrounding water temperature have been measured. Warming eyes improve eyesight, and improve its ability to catch prey. Of the more than 25,000 species of bony fish true, only 22 are known to warm the particular body part above the surrounding water temperature. Among these fish are swordfish, marlin and tuna.
Swordfish instead of fish that live in groups. They swim alone and in grouping apart, about 10 meters apart from neighboring swordfish. They are often found basking on the surface, airing its first dorsal fin. Passenger vessels reported this as a beautiful landscape, such as the strong leap that makes this species is known. This leap is considered by some researchers to remove pests, such as remora or lampreys. Leap it could also be a way of eating swordfish on the surface with a surprisingly small fish as swordfish was jumping out of the water, making the fish easier to catch little to eat.
Swordfish eat every day, often at night when they rise to the surface and near the surface of the water to look for smaller fish. They have diaamati move past a flock of fish, cut with his sword to kill or surprise their prey. In the western North Atlantic, the squid is a popular food. Fish such as menhaden, mackerel, bluefish, silver hake, butterfish, and herring are also a food swordfish


Ikan Todak (Xiphias gladius) atau adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga panjang badan ikan tersebut. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai 2 - 4,6 m dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang.
Ikan todak satu-satunya anggota famili Xiphiidae

Tubuh


Nama ilmiahnya berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius) atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahan dalam air. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu mako sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu tidak selalu menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, seekor ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau perut.

Ikan Todak betina lebih besar dari yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak dewasa mencari makan yang berupa ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh ikan pelagis besar.


Rangka ikan todak di National Museum of Natural History, Washington, D. C.

Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam menagkap mangsa. Dari lebih dari 25.000 spesies ikan bertulang sejati, hanya 22 yang diketahui mampu menghangatkan bagian tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut adalah ikan todak, marlin dan tuna.
Ikan todak bukan ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya. Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama, seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap untuk dimakan.
Ikan todak makan setiap hari, seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake, butterfish, dan hering juga merupakan makanan ikan todak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar